Iklan


jurnalpantura.com
30 Juni 2019, 21:12 WIB
Last Updated 2022-05-24T04:29:18Z
News

Fosil Manusia Purba Ditemukan di Situs Bumiayu. Lebih Tua dari Manusia Purba di Sangiran ?

FOTO : Tim peneliti Balai Arkeologi Yogyakarta meneliti struktur batuan di Sungai Cibodas Bumiayu, lokasi temuan fosil manusia purba Homo Erectus Arkaik   
JURNALPANTURA.COM, BUMIAYU - Pertanyaan apakah Situs Bumiayu dihuni manusia purba akhirnya terjawab. Balai Arkeologi (Balar) Yogyakarta memastikan tiga fragmen fosil berupa tulang panggul, rahang dan gigi merupakan fosil manusia purba Homo Erectus Arkaik. Umur fosil itu diperkirakan 1,8 juta tahun lalu. 

Fosil itu ditemukan Tim Buton, sebuah kelompok pelestari fosil dan benda purbakala Bumiayu pada awal tahun 2019. Untuk memastikan umur fosil tersebut, tim Balai Arkeologi Yogyakarta melakukan penelitian di Situs Bumiayu selama satu pekan sejak 18 Juni kemarin. 

Ketua tim Prof Harry Widianto mengatakan penelitian dilakukan untuk mengonfirmasi umur fosil. Berdasarkan analisa awal, ada kecenderungan fosil manusia purba tersebut memiliki umur yang sama dengan fosil fauna yang ditemukan sebelum sebelumnya, yakni 2 juta sampai 1 juta tahun yang lalu. "Analisa kami mengarah ke sana (memiliki umur yang sama dengan fauna Situs Bumiayu). Ini berdasarkan lapisan geologisnya yang merupakan bagian formasi Cisaat paling bawah. Itu tua sekali," kata Ahli Peneliti Utama Balar Yogyakarta itu.


Jika analisis itu benar, maka manusia purba di Bumiayu lebih tua dari manusia purba yang ditemukan di Sangiran."Tentu ini akan membuka dimensi baru tentang kedatangan manusia pertama di Jawa. Apakah Sangiran, atau Bumiayu terlebih dulu," katanya. 

Koordinator Tim Buton Rafli Rizal didampingi wakilnya Karsono mengatakan temuan fosil manusia purba menjawab keraguan banyak pihak tentang Situs Bumiayu. Kedepan diharapkan ada langkah langkah penyelamatan, pelestarian dan pemanfaatan situs Bumiayu, terutama untuk kepentingan ilmu pengetahuan. 

Tim Buton melakukan upaya penyelamatan fosil dan benda purbakala sejak tahun 2014. Sebelumnya,  mereka berhasil menemukan ribuan fragmen fosil hewan purbakala. Kemudian ada artefak kapak Perimbas dan tujuh batu inti (bahan pembuat artefak). Temuan telah dilaporkan ke Balai Arkeologi Yogyakarta dan Balai Pelestarian Situs Manusia (BPSMP) Sangiran. Kecuali fosil manusia purba, seluruh temuan di simpan di museum mini purbakala Buton, komplek Perumahan Bumi Sari Ayu, Jalan KH Ahmad Dahlan, Desa Kalierang, Kecamatan Bumiayu.(Reds)