![]() |
Foto: Ilustrasi |
JURNALPANTURA.COM, PAGUYANGAN- Sejumlah kades di Kecamatan Paguyangan, Brebes, meminta penerapan sistem pemungutan suara secara elektronik (e-voting) pada pilkades tahap II Desember mendatang, agar ditunda. Mereka beralasan masyarakat belum siap dengan sistem tersebut.
Salah satu kades yang menyuarakan penundaan penerapan sistem e-voting adalah Kades Kedungoleng Salim Usman. Dia mengaku mewakili empat rekan seprofesi yaitu Kades Paguyangan, Pakujati dan Ragatunjung.
"Kalau pemilih dari kalangan milineal mungkin tidak ada masalah. Tapi bagaimana dengan para orang tua yang kesehariannya di sawah dan kebun," kata dia.
Salim khawatir, belum familiernya sebagian besar masyarakat dengan sistem elektronik akan menimbulkan masalah baru pada saat proses pemungutan. Pada akhirnya, sistem yang digadang lebih efektif tersebut malah membuat proses pemungutan suara menjadi lebih lama."Kami tidak menolak, tapi minta ditunda. Sistem ini perlu sosialisasikan terlebih dahulu,' katanya.
Pegiat LSM Gapura Paguyangan Rohani menilai sistem e-Voting merupakan langkah maju. Namun demikian, ia menyarankan agar sistem tersebut tidak diterapkan di seluruh desa yang akan menggelar pilkades pada Desember."Terapkan pada desa yang sudah siap untuk percontohan," kata dia. Kalaupun mau diterapkan di seluruh desa maka sosialisasi kepada masyarakat harus digenjot sejak sekarang.(Reds)