JURNALPANTURA.COM - Brebes, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Brebes mendeklarasikan Pentahelix atau kerjasama antara Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) untuk mengembangkan ternak domba sakub menjadi sesuatu yang akan menjadikan desa-desa di Brebes maju dan manjadi desa cerdas atau smart village.
Pembibitan dan ternak domba sakub yang saat ini didengungkan oleh Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Kabupaten Brebes Jawa Tengah tidak menjadi isapan jempol belaka.
Keberhasilan DPKH dalam membina kelompok ternak di Desa Pandansari dan Wanareja Kecamatan Paguyangan melalui badan penyuluhan peternak yang berada di Desa Pandansari akan dikembangkan di 292 desa yang ada di Kabupaten Brebes melalui kerjasama Pentahelix SKPD terkait.
Deklarasi Pentahelix sinergitas jejaring desa yang bertajuk Rojo Koyo Ndoro Koyo di area parkir wisata Cagar Alam Telaga Ranjeng Desa Pandansari yang dipimpin oleh Wakil Bupati Brebes Narjo.
Rojo Koyo Ndoro Koyo atau Raja Kaya dan Tuan Kaya yang artinya memiliki harapan untuk Kabupaten Brebes agar menjadi peternak domba, sapi, kerbau, ayam dan itik akan menjadi orang yang kaya dan mandiri sehingga seluruh desa yang ada di kabupaten brebes menjadi desa yang cerdas atau smart village.
Pentahelix rojo koyo ndoro koyo meliputi Dinas DPKH, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Dinas Pariwisata, Dinas Kominfotik serta Fakultas Peternakan UGM Yogyakarta.
Harapannya peternakan domba sakub dan lainnya bukan hanya untuk peternakan secara umum namun bisa dikembangkan menjadi obyek wisata ternak yang banyak menarik tenaga kerja serta bisa memasarkan ternak dan hasilnya melalui jejaring internet.
Kepala DPKH Kabupaten Brebes Dokter Hewan Ismu Subroto mengatakan tujuan dan makna deklarasi rojo koyo ndoro koyo adalah sebuah komitmen bersama untuk membuat desa menjadi padat ternak.
Ide awalnya adalah bahwa pembibitan domba sakub dari DPKH saja dan ini merupakan terobosan agar seluruh SKPD terkait juga ikut sengkuyung memajukan ternak ternak yang ada di Kabupaten Brebes.
Selain itu bisa juga memajukan di bidang-bidang lain seperti Kebudayaan dan Pariwisata Ketenagakerjaan dan masih banyak lagi efek positif lainnya.
"Tujuan dan makna deklarasi rojo koyo ndoro koyo adalah sebuah komitmen bersama untuk membuat desa menjadi padat ternak" terang drH. Ismu saat ditemui dikantornya.
Selain deklarasi Pentahelix sinergitas jejaring desa rojo koyo ndoro koyo di desa padat ternak domba sakub Desa Pandansari sebagai kepedulian Pemkab Brebes atas aspirasi Wakil Bupati Brebes Narjo juga menyerahkan bantuan usaha berupa ayam kampung 10 ekor beserta kandangnya secara simbolis untuk 210 KK.
Harapannya di ternak oleh para penerima manfaat sehingga predikat miskin ekstrim di Brebes semakin berkurang.
Selain itu kepala dinas Kebudayaan dan Pariwisata Brebes Rofiq Qoidul Azam juga mendeklarasikan dan mengukuhkan forum komunikasi Desa Wisata yang saat ini sedang menjamur di Kabupaten Brebes. (*)