JURNALPANTURA.COM, BREBES - Paguyuban Pedagang Kaki Lima (PKL) Pendopo Sejahtera Kabupaten Brebes mengadakan 'Gebyar Geliat Pemulihan Ekonomi Rakyat Brebes'. Kegiatan yang dimulai sejak Tanggal 20 Desember 2022 itu dipusatkan di Alun-alun Brebes.
Pembina Paguyuban PKL Pendopo Sejahtera Kabupaten Brebes Dedi Agustian menyebut, kegiatan yang diselenggarakan selama lima hari itu dilakukan sebagai pemantik ekonomi rakyat.
Menurutnya, momen libur Natal dan Tahun Baru dirasa sangat tepat untuk memberikan edukasi kepada masyarakat berkait dengan pemilihan ekonomi pasca pandemi. Diakui, pandemi covid-19 telah membuat PKL di sekitar Alun-alun Brebes lumpuh total.
Ekonomi mereka terpuruk lantaran penghasilan mereka turun drastis hingga 75 persen. Pria yang akrab disapa Dedi Kanyul ini berharap, melalui event tersebut ekonomi warga khususnya PKL Alun-alun Brebes kembali pulih.
Melalui kegiatan itu pula, ia ingin menginformasikan kepada publik kalau Alun-alun Brebes kini sudah bisa dijadikan tempat kongko-kongko, sekaligus pusat ekonomi warga.
Pihaknya juga sudah meminta kepada Pemkab Brebes untuk membuka akses dari jalan utama menuju Alun-alun Brebes yang sebelumnya di tutup. Diakui, akses pintu utama tersebut sangat penting bagi rombongan peziarah yang akan ke makam Mbah Joko Poleng yang ada di komplek Pendopo.
"Kedatangan para peziarah juga sangat dinanti para pedagang, karena bisa membantu menambah omset jualan mereka,"tuturnya, Kamis 23 Desember 2022.
Dan untuk kemeriahan kegiatan di atas, lanjut dia, pihaknya telah menggandeng Event Orgainizer (EO) untuk menyiapkan panggung hiburan sekaligus tenda bagi para pedagang. Adapun hiburan yang disajikan bagi pengunjung, diantaranya lomba melukis, lomba karaoke, festival musik dan hiburan menarik lainnya.
Dan untuk mendapatkan fasilitas tersebut, para pedagang dikenai biaya sebesar Rp 1 juta per tenda. "Ada 60 pedagang yang terlibat dalam kegiatan ini, termasuk 12 UMKM yang diberikan fasilitas secara cuma-cuma,"tambah Dedi.
Sementara, Alam (40) pedagang snack asap dan es krim asal Kabupaten Tegal mengaku omset jualannya tidak sesuai yang diharapkan. Hal itu disebabkan karena cuaca yang kurang mendukung. Sejak kali pertama berjualan di Alun-alun hujan selalu mengguyur wilayah Brebes. "Sudah tiga hari ini hujan terus, padahal acaranya cuma lima hari saja. Kalau besok-besok hujan lagi ya sudah, mau gimana lagi. Yang pasti omset akan turun,"tutur Alam. ***