Iklan


jurnalpantura.com
23 Juni 2023, 07:13 WIB
Last Updated 2023-06-23T14:13:27Z

Alun-Alun Tegal: Sejarah dan Pesona Tahun 1906-1925


JURNALPANTURA.COM, Tegal - Alun-Alun Tegal merupakan salah satu ikon kota Tegal yang memiliki nilai sejarah yang tinggi. Pada masa lalu, alun-alun ini menjadi pusat kegiatan masyarakat dan pemerintahan di kota Tegal. Pada artikel ini, kita akan membahas tentang sejarah dan pesona Alun-Alun Tegal sekitar tahun 1906-1925.

Sejarah Alun-Alun Tegal

Alun-Alun Tegal telah ada sejak zaman Kesultanan Mataram, dan menjadi pusat kegiatan masyarakat sejak saat itu. Pada tahun 1906-1925, alun-alun ini menjadi tempat yang sangat penting bagi masyarakat kota Tegal. Berbagai kegiatan sosial, budaya, dan pemerintahan dilaksanakan di alun-alun ini.

Salah satu sumber informasi tentang Alun-Alun Tegal pada masa tersebut adalah koleksi nmvw (Netherlands Museum of World Cultures). Koleksi ini merupakan arsip digital yang mencakup berbagai foto, dokumen, dan artefak sejarah dari berbagai daerah di Indonesia, termasuk kota Tegal. Melalui koleksi ini, kita bisa melihat bagaimana kondisi Alun-Alun Tegal pada masa 1906-1925.

Pada masa ini, Alun-Alun Tegal tampak sangat berbeda dengan kondisi saat ini. Pada saat itu, alun-alun ini dikelilingi oleh bangunan-bangunan tradisional Jawa, seperti paseban dan gapura. Paseban merupakan tempat untuk menyelenggarakan pertemuan atau rapat pemerintahan, sedangkan gapura merupakan gerbang masuk ke alun-alun.

Di kanan dan kiri alun-alun, terdapat paseban dan gapura yang masih menggunakan kayu sebagai bahan utama. Ini menunjukkan bahwa pada masa itu, masyarakat kota Tegal masih menjunjung tinggi nilai-nilai tradisional dan kearifan lokal dalam pembangunan kota.

Pesona Alun-Alun Tegal Tahun 1906-1925

Alun-Alun Tegal pada tahun 1906-1925 menawarkan pesona tersendiri yang tak bisa ditemui di era modern saat ini. Beberapa hal yang menjadi daya tarik alun-alun pada masa itu antara lain:

1. Arsitektur Tradisional Jawa: Bangunan-bangunan di sekitar alun-alun seperti paseban dan gapura masih menggunakan bahan kayu dan desain tradisional Jawa. Hal ini memberikan suasana yang khas dan menarik bagi pengunjung.

2. Kegiatan Budaya: Pada masa itu, alun-alun menjadi pusat kegiatan budaya masyarakat kota Tegal. Berbagai pertunjukan seni dan budaya, seperti wayang kulit, tari-tarian, dan musik gamelan, sering digelar di alun-alun ini.

3. Kegiatan Sosial dan Pemerintahan: Alun-Alun Tegal juga menjadi pusat kegiatan sosial dan pemerintahan pada masa itu. Masyarakat berkumpul di alun-alun untuk berdiskusi, berdagang, atau mengikuti kegiatan pemerintahan seperti rapat dan pengadilan.

Alun-Alun Tegal pada tahun 1906-1925 merupakan tempat yang sangat penting bagi masyarakat kota Tegal. Berbagai kegiatan sosial, budaya, dan pemerintahan dilaksanakan di alun-alun ini. Dengan bangunan-bangunan tradisional Jawa seperti paseban dan gapura yang masih menggunakan kayu, alun-alun ini menawarkan pesona yang tak bisa ditemui di era modern saat ini. (*)