Iklan


jurnalpantura.com
05 September 2023, 21:14 WIB
Last Updated 2023-09-06T04:14:38Z
Techno

Akun YouTube DPR RI Diretas dan Unggah Video Judi Online: Kok Bisa?


Jurnalpantura.com, Tegal - Kabar mengejutkan mengguncang lanskap digital Indonesia pagi ini. Akun YouTube resmi Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia diduga diretas dan menampilkan video promosi judi online. Insiden ini telah mendapat perhatian luas dan menimbulkan berbagai reaksi dari berbagai sudut masyarakat.

Menurut Sekretaris Jenderal DPR Indra Iskandar yang dikutip oleh, insiden ini terjadi pada pagi hari Rabu (6/9/2023). Indra mengatakan bahwa layar tampilan YouTube DPR RI menunjukkan video berisi promosi judi online. Ia juga membenarkan bahwa akun YouTube tersebut terindikasi diretas yang ditunjukkan dengan adanya video judi online.

Sebagai reaksi cepat, Sekretariat Jenderal DPR telah melakukan berbagai langkah, seperti menghubungi pihak Google Indonesia untuk memulihkan akun YouTube DPR. Google Indonesia telah berjanji untuk meneruskan kasus ini ke Google pusat untuk pemulihan akun.

Hal ini dilakukan agar login akun tersebut dapat digunakan lagi oleh DPR. Selain itu, tim Information and Technology (IT) internal Kesetjenan DPR juga melakukan upaya pemulihan manual melalui sistem Google.

Peristiwa ini menandai satu lagi insiden dunia maya yang membahayakan integritas entitas dan organisasi yang memiliki kehadiran online.

Dalam era digital seperti saat ini, keberadaan hukum dan perlindungan terhadap serangan dunia maya menjadi hal yang sangat penting.

Hackers bisa dengan mudah merusak reputasi dan kredibilitas organisasi hanya dengan beberapa klik.

Kejadian ini mencerminkan bahwa perjudian online masih menjadi masalah yang harus diatasi di Indonesia. Menurut laporan dari BBC Indonesia pada 2021, terdapat sekitar 280.000 situs judi online yang diblokir oleh Kominfo antara tahun 2018 dan 2021.

Insiden ini menunjukkan bahwa perjudian online masih sangat merajalela dan mempengaruhi berbagai aspek kehidupan masyarakat, termasuk ruang digital pemerintahan.

Singkatnya, kejadian ini harus menjadi peringatan bagi semua organisasi, baik pemerintah maupun swasta, untuk memastikan keamanan siber mereka. Semoga insiden ini bisa segera diselesaikan dan menjadi pelajaran berharga bagi kita semua. (*)