Jurnalpantura.com, BREBES - Sejumlah orang tak dikenal (OTK) diduga melanggar ketertiban masyarakat dengan melakukan kebisingan, mengebor pagar besi dan menempelkan poster bernada provokatif di kediaman Ketua Umum Persepakbolaan Brebes.
Pada Selasa (12/9) dinihari, beberapa saksi mata menyatakan bahwa mereka terbangun karena suara gaduh, kebisingan knalpot brong, dan gedoran pagar besi. Poster yang ditempelkan OTK tersebut bertuliskan "Matamu Picek, Kami Tidak Butuh Gelar Soeratin" dan beberapa pesan lain yang mengaitkan tindakan tersebut dengan persepakbolaan di Brebes.
Asrofi, pemilik rumah yang menjadi korban tindakan ini, menyatakan bahwa keluarganya, terutama anak-anak dan istri, merasa sangat terganggu dan tidak nyaman dengan perilaku tersebut. "Ini kalau tidak ditindak tegas dan terjadi pembiaran, akan semakin menunjukkan Kamtibmas yang ternodai," ungkap Asrofi.
Kuasa hukum Asrofi, Iwan Kuryadi dari YLBHK DKI Cabang Brebes, mengatakan bahwa pihaknya akan melaporkan peristiwa ini secara resmi ke Polres Brebes dan mengawasi proses hukum yang berlangsung. "Jika unsur pidananya terpenuhi, kami akan lakukan upaya hukum dengan melaporkan ke pihak berwajib," jelas Iwan.
Peristiwa ini menyoroti perlunya pengawasan dan penegakan ketertiban masyarakat di Brebes, terutama mengingat kaitan tindakan tersebut dengan persepakbolaan di kota tersebut. Pihak berwajib perlu segera menindak lanjuti agar kejadian serupa tidak terulang kembali.
Tentang Persepakbolaan Brebes
Persepakbolaan Brebes adalah organisasi yang mengelola dan mengembangkan sepak bola di Kabupaten Brebes. Mereka berkomitmen untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi perkembangan olahraga dan membawa prestasi di tingkat regional maupun nasional. (*)